Perjalanan melewati masa remaja, dengan segala kegembiraan dan tantangannya, adalah sebuah babak penting dalam kisah hidup yang Tuhan tuliskan. Dari penelusuran Alkitab, sebuah gambaran yang jelas dan memberdayakan muncul: remaja di mata Tuhan bukanlah sekadar individu dalam masa transisi, melainkan pribadi-pribadi yang berharga, penuh potensi, dan memiliki panggilan ilahi.
Inti dari pesan Alkitab untuk remaja dapat dirangkum dalam tiga kebenaran transformatif. Pertama, identitas Anda tidak ditentukan oleh dunia, tetapi dideklarasikan oleh Surga: Anda adalah mahakarya Tuhan, diciptakan dengan "dahsyat dan ajaib" (Mazmur 139:14), unik, dan sangat berharga. Kedua, masa muda Anda bukanlah masa tunggu, melainkan "masa emas" (1 Timotius 4:12), sebuah kesempatan strategis yang Tuhan berikan untuk membangun karakter, pengaruh, dan menjadi teladan bagi dunia di sekitar Anda. Ketiga, masa depan Anda tidak berada dalam ketidakpastian, tetapi dipegang oleh Tuhan yang memiliki "rancangan damai sejahtera... untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yeremia 29:11).
Dunia tidak membutuhkan remaja yang sempurna, melainkan remaja yang otentik dan sungguh-sungguh dalam perjalanan iman mereka. Hidup Anda—cara Anda berbicara di lorong sekolah, cara Anda memperlakukan keluarga, pilihan yang Anda buat saat tidak ada yang melihat, dan kasih yang Anda tunjukkan kepada orang lain—semuanya menjadi sebuah kesaksian. Itu adalah surat hidup yang dibaca oleh semua orang, yang menceritakan tentang realitas dan kebaikan Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena itu, jangan menunggu nanti. Nasihat bijak dari Pengkhotbah tetap bergema dengan kuat: "Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu" (Pengkhotbah 12:1). Rangkullah siapa diri Anda di dalam Kristus. Hiduplah sesuai dengan panggilan-Nya yang mulia. Hadapi "raksasa" Anda dengan iman, bukan dengan ketakutan. Mulailah hari ini untuk membangun kehidupan yang menjadi teladan. Hidup Anda memiliki tujuan, masa depan Anda memiliki harapan, dan Tuhan Anda menyertai Anda di setiap langkah perjalanan.
Pernahkah kamu bertanya, "Siapa sih aku ini sebenarnya?" Di tengah lautan likes, followers, dan ekspektasi dari teman, keluarga, bahkan dirimu sendiri, pertanyaan ini bisa terasa sangat berat. Rasanya seperti kita terus-menerus mencoba memakai berbagai "topeng" agar diterima.
Tapi, bagaimana jika ada identitas yang lebih sejati? Identitas yang tidak goyah oleh jumlah likes, tidak luntur oleh komentar negatif, dan tidak ditentukan oleh pencapaian atau kegagalanmu?
Materi ini akan mengajak kita melakukan sebuah perjalanan—perjalanan untuk menemukan identitas kita yang sesungguhnya, yang berakar pada sesuatu yang kekal dan tak tergoyahkan. Kita akan membedah sebuah ayat Alkitab yang luar biasa, yang menjadi kunci untuk membuka siapa dirimu yang sejati:
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5: 17)
Siap untuk menemukan identitas-mu yang asli? baca selengkapnya